AD/ART
IPPNU pertama kalinya setelah didirikan tanggal 2 Maret 1995
Bismillahirrohmanirrohim
Anggaran Dasar Ikatan Pelajar Putri NU
Pasal 1
Nama, waktu dan kedudukan
Organisasi ini bernama "Ikatan Pelajar Putri NU". Tidak boleh disingkat.
Berdiri pada tanggal 2 Maret 1955 bertepatan dengan 8 Rajab 1374 H, untuk
waktu yang tidak terbatas dan berkedudukan di tempat Pimpinan Pusat.
Pasal 2
Asas
Organisasi ini berasas Islam berhaluan salah satu dari madzhab empat.
Pasal 3
Sifat
Organisasi ini bersifat kekeluargaan.
Pasal 4
Tujuan
1. Kembang dan tegaknya agama Islam.
2. Kesempurnaan nilai pendidikan dan pengajaran agama Islam.
3. Terjaminnya ukhwah pelajar putri ahlussunnah wal jama'ah.
Pasal 5
Usaha
1. Menyadarkan anggota-anggotanya dalam memperluas dan mengamalkan
pengetahuan-pengetahuannya di segala lapangan.
2. Mewujudkan eratnya pelajar-pelajar putri Islam terutama yang di
bawah bimbingan Nahdlatul Ulama.
3. Mempertinggi derajat wanita Islam di dalam masyarakat.
4. Mempertinggi mutu pendidikan dan pengajaran Islam.
5. Mempertinggi nilai kebudayaan dan kesenian yang tidak bertentangan
dengan ajaran-ajaran Islam.
6. Mengadakan kerja sama dengan organisasi-organisasi pelajar Islam
dalam mewujudkan ukhwah Islamiah.
7. Mengadakan hubungan dengan organisasi pelajar lain.
Pasal 6
Keanggotaan
1. Pelajar-pelajar putri NU di pondok pesantren.
2. Pelajar-pelajar putri di madrasah tsanawiyah/sekolah menengah ke
atas.
Pasal 7
Pimpinan
1. Pimpinan Pusat - 2. Pimpinan Wilayah - 3. Pimpinan Daerah - 4. Pimpinan
Cabang - 5. Pimpinan Ranting
Pasal 8
1. Ketua - 2. Sekretaris - 3. Bendahari - 4. Beberapa orang pembantu
Pasal 9
1. Muktamar - 2. Konperensi Wilayah - 3. Konperensi Daerah - 4. Konperensi
Cabang - 5. Rapat anggota
Pasal 10
Muktamar
1. Muktamar diadakan sedikitnya dua tahun sekali.
2. Muktamar mempunyai kekuasaan tertinggi.
3. Muktamar terdiri dari Pimpinan Pusat dan utusan cabang-cabang.
4. Muktamar dapat dianggap sah, jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya
separo lebih satu dari jumlah cabang.
5. Keputusan dianggap sah setelah mendapat suara separo lebih satu
dari jumlah cabang yang hadir.
6. Pimpinan muktamar dipegang oleh Pimpinan Pusat.
7. Muktamar membicarakan dan menentukan beleid Pimpinan Pusat, soal-soal
organisasi dan memilih Pimpinan Pusat baru.
Pasal 11
Keuangan
Keuangan diperoleh dari:
1. Uang pangkal
2. Uang iuran, dan
3. Bantuan dan usaha yang halal dan tidak mengikat.
Pasal 12
Pasal tambahan
1. Hal-hal yang belum termasuk dalam Anggaran Dasar ini akan diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga.
2. Anggaran Dasar ini hanya dapat diubah oleh muktamar.
3. Apabila Ikatan Pelajar Putri NU ini dibubarkan atas keputusan muktamar,
maka hak miliknya diserahkan kepada organisasi yang sehaluan.
Surakarta, tanggal 17 Rajab 1374 H
11 Maret 1955 M
Dewan Harian
Ikatan Pelajar Putri NU
Anggaran Rumah Tangga
Pasal 1
KEANGGOTAAN
I. Anggota biasa terdiri dari:
a. Anggota biasa:
1. Pelajar-pelajar putri Ahlussunnah wal Jama'ah di pesantren-pesantren
yang berumur 13 tahun ke atas.
2. Pelajar-pelajar putri madrasah-madrasah tsanawiyah/ SMP ke atas
yang di bawah naungan NU dan yang sehaluan.
b. Anggota istimewa:
1. Bekas pelajar putri yang bersimpati kepada Ikatan Pelajar Putri
Nahdlatul Ulama.
2. Penasehat, penyokong, pelindung.
c. Anggota calon:
Pelajar-pelajar putri ibtidaiyyah/SR kelas VI.
II. Penerimaan anggota
a. Yang ingin menjadi anggota Ikatan Pelajar Putri NU harus menyatakan
keinginannya kepada pengurus setempat dengan surat atau lisan yang disertai
uang pangkal sebanyak Rp. 1 (satu rupiah) dan Rp. 0,25 (dua puluh lima
sen) untuk iuran.
b. Jika telah memenuhi syarat-syaratnya maka tanda anggota boleh diterimakan.
c. Tanda anggota hanya dapat diberikan oleh Pimpinan Pusat atas permintaan
Pimpinan Cabang.
III. Kewajiban anggota:
a. Mentaati AD/ART.
b. Menjaga dan membela kehormatan agama Islam, serta menjunjung tinggi
kehormatan organisasi.
c. Membayar uang iuran sebanyak Rp. 0,25 (dua puluh lima sen) tiap-tiap
bulan.
d. Membantu usaha Ikatan Pelajar Putri NU dalam memajukan organisasi.
IV. Hak Anggota:
a. Mendatangi rapat/sidang-sidang yang diadakan oleh Ikatan Pelajar
Putri NU.
b. Anggota biasa berhak mengeluarkan pendapat dan mempunyai satu suara.
c. Anggota istimewa hanya boleh mengeluarkan pendapatnya.
d. Tiap-tiap anggota biasa berhak memilih dan dipilih untuk menjadi
anggota pengurus.
V. Anggota berhenti karena:
a. Meninggal dunia.
b. Atas permintaan sendiri.
c. Dipecat oleh Pengurus Cabang atas usul Pengurus Ranting.
Sebab-sebab pemecatan:
a. Melanggar peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan organisasi
b. Menjalankan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran-ajaran agama
Islam.
c. Merugikan organisasi.
Cara pemecatan:
a. Sebelum dilakukan skorsing terlebih dahulu diberi peringatan sampai
tiga kali.
b. Apabila ternyata masih melakukan kesalahan, baru pemecatan dijalankan.
c. Anggota yang dipecat boleh naik apel kepada pimpinan atasnya.
Pasal 2
CABANG DAN RANTING
I. a. Dalam suatu daerah, kabupaten yang telah mempunyai sedikitnya
10 orang dapat didirikan satu cabang.
b. Cabang hanya dapat disahkan oleh Pimpinan Pusat atas pernyataan
cabang itu sendiri.
c. Cabang belum dianggap sah apabila belum menerima pengesahan dari
Pimpinan Pusat.
II. a. Ranting dapat didirikan di tiap-tiap tempat kalau sudah ada
9 orang.
b. Pengesahan ranting dilakukan oleh cabang.
Pasal 3
PIMPINAN
1. Pimpinan Pusat dipilih oleh muktamar untuk dua tahun lamanya, dan
boleh dipilih lagi.
2. Pimpinan cabang dipilih oleh konperensi cabang untuk satu tahun
lamanya dan boleh dipilih lagi.
3. Pimpinan ranting dipilih oleh rapat anggota untuk satu tahun lamanya
dan boleh dipilih lagi.
4. Pimpinan yang tersebut dalam ayat (1) sampai dengan (3) apabila
bertentangan dengan tujuan organisasi sebelum batas waktu yang telah ditentukan
dapat diberhentikan.
Pasal 4
SUSUNAN PENGURUS
1. Pimpinan Pusat terdiri dari:
Ketua Umum
Ketua I
Ketua II
Sekretaris Umum
Sekretaris I
Sekretaris II
Bendahara I
Bendahara II
dan beberapa orang pembantu
2. Pimpinan Cabang terdiri dari:
Ketua I
Ketua II
Sekretaris I
Sekretaris II
Bendahara I
Bendahara II
dan beberapa orang pembantu
3. Pimpinan Ranting terdiri dari:
Ketua I
Ketua II
Sekretaris I
Sekretaris II
Bendahara I
Bendahara II
dan beberapa orang pembantu
4. Departemen terdiri dari:
a. Pendidikan/Pengajaran
b. Penerangan
c. Kesenian dan Olahraga
d. Kader
e. Sosial
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN
1. Pimpinan Pusat.
a. Memimpin dan mengawasi cabang-cabang Ikatan pelajar Putri NU.
b. Mengusahakan tercapainya segala maksud dan tujuan organisasi.
c. Bertanggung jawab terhadap organisasi ke luar dan ke dalam.
d. Memberi laporan kepada muktamar.
e. Memberhentikan dan mengangkat/mengesahkan Pimpinan Cabang.
2. Pimpinan Cabang
a. Mengesahkan terlaksananya tujuan Ikatan Pelajar Putri NU di daerahnya
dan melaksanakan instruksi-instruksi dari Pimpinan Pusat.
b. Memimpin dan mengawasi ranting-ranting di daerahnya.
c. Bertanggung jawab terhadap Pimpinan Pusat.
d. Membuat laporan triwulan untuk Pimpinan Pusat.
e. Mengangkat/mengesahkan dan memberhentikan Pimpinan Ranting.
3. Pimpinan Ranting.
a. Bertanggung jawab terhadap cabang.
b. Melaksanakan keputusan rapat anggota.
c. Menerima dan meminta tuntutnan dari cabang serta melaksanakannya.
Pasal 6
MUKTAMAR
1. Muktamar diadakan oleh Pimpinan Pusat tiap-tiap dua tahun sekali
kecuali jika ada permintaan cabang-cabang yang jumlahnya separo lebih satu
untuk mengundurkan atau memajukannya.
2. Konperensi cabang diadakan oleh Pimpinan Cabang tiap setengah tahun
sekali.
3. Ranting dapat mengadakan rapat di mana perlu.
Pasal 7
KEUANGAN
1. Uang pangkal 100 % untuk Pimpinan Pusat.
2. Uang iuran dibagi atas:
3. 30 % untuk Pimpinan Pusat, 30 % untuk Pimpinan Cabang, 40 % untuk
Pimpinan Ranting.
Pasal 8
1. Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat diubah oleh muktamar.
2. Segala sesuatu yang belum ditetapkan dalam AD/ART, akan ditentukan
oleh Pimpinan Pusat.
Surakarta, 20 Januari 1956 |