[ Tabayun Gus Dur / Abdurrahman Wahid ] |
Kini berat tubuhnya 93 kilogram, kacamatanya minus 15. Toh
Bagaimana persisnya NU sampai akan mendirikan BPR dalam jumlah besar? Ada sejumlah kebijaksanaan dasar. Pertama, NU harus mengambil
Jadi, Pembungaan uang dalam bank itu nantinya jalan terus? Ya, tapi untuk sementara. Sebagai suatu hal yang akhoffuddharurat, layrok tulibait, barang yang lebih ringan di antara dua yang sama-sama berat. Yaitu membiarkan rakyat yang ditekan lion atau utang dan lintah darat, menggantikannya dengan bank yang lebih ringan.Jadi, di sini diutamakan darul mafasid muqaddamun 'ala jalbil mashaalih.Mencegah kerusakan di utamakan karena membawa kebaikan. Ini kaidah hukum agama yang selama ini kita pegang. Idenya sejak kapan? Sejak deregulasi perbankan diberlakukan. Tapi baru jelas setelah
Ketika permintaan datang bertubi-tubi kami pikir ini harus dibuat jaringannya.
Lalu saya usulkan di PBNU supaya dibentuk Perseroan Terbatas (PT). Maka.
dibentuklah PT Duta Dunia Perintis, Maret lalu. Didirikan oleh ex officio
Ketua Tanfidziyah dan Rais Am.
Apa peranan PT. Duta Dunia Perintis (DDP) itu nantinya? PT itu 'kan hanya sebagai holding company. Keuntungannya, ya,
(Menurut akta notaris H. Asmazuie Amin S H disebutkan bahwa PT. DDP didirikan oleh K. H. Achmad Siddiq dan H.Abdurrahman Wahid, masing-masing selaku Rais Am dan Ketua PBNU. Komisaris utamanya adaIah H. SaifulMudjab, dengan komisaris: H. M. Yusuf Hasyim,Hasyim Latif, Ma'ruf Amin, Hafid Usman, Musthafa Zuhad. Direktur Utamanya dijabat oleh Ali Ridwan. Modal disetor Rp 100 juta, dengan komposisi Rais Am Rp 30 juta, ketua PBNU Rp 20 juta, dan anggota Rp 50 juta). Pasti keputusan ini mengundang pro dan kontra. Oh, ya, memang. Di PB juga ada (yang tidak setuju). Karena itu, keputusan Syuriah PBNU bukannya menghalalkan, tapi memperkenankan, bersikap toleran. Itu sudah cukup untuk kita. Untuk mengegolkan ini, Katib Am (Sekretaris Umum Syuriah, yakni K. H. Ma'ruf Amin) sampai ngotot supaya ini dihalalkan. Alasan dia, salah penempatan pinjaman. Pinjaman dalam bahasa Arabnya qardlun. Padahal ini,'kan bukan meminjamkan uang tapi memutarkan uang. Uang si A ditaruh di bank B, untuk diputar oleh C, ini suatu siklus. Bukan qardIun, tapi qiradl, pemutaran untuk pemanfaatan uang. Qiradl oleh agama tidak dilarang. Yang dilarang qardlun, yakni pinjaman yang membawa nilai lebih. Bukankah masalah bank dan bunganya sudah dibahas dalam
Soal bunga bank sudah dibahas di sana. Hukumnya khilaf. Ada yang
mengatakan bahwa bunga bank itu halal, ada yang haram dan subhat.
Akhirnya mauquf, dipending. Lain hal itu dibawa ke
Tapi bukankah dalam salah satu Muktamar, bunga koperasi simpan pinjam pemah diharamkan? Saya tak tahu persis. Di (Muktamar) Situbondo, 1984, juga tak jelas, mauquf. Tapi bagaimana kalau di luar banyak yang kontra terhadap putusan ini? Tak apa-apa. Yang kontra itu yang tidak pergi ke bank. Begitu
Kiai Wahab dkk. Termasuk ibu saya, masuk DPR-GR, karena niatnya baik,
daripada diisi oleh PKI. Mbah Bisri tetap berpendapat
Di NU caranya 'kan begitu. Kalau ada perbedaan pandangan yang tajam, tetapi cukup besar jumlahnya, ya, sudah. Bukan lalu berarti yang setuju memaksakan kehendaknya kepada yang tidak setuju. Apakah tidak ada alternatif lain? Disilakan kemukakan altematifnya. Kami tidak bisa menunggu diam saja sampai ada altematif. Banyak pihak yang merencanakan mendirikan bank Islam. Silahkan. Itu tidak harus dianggap sebagai bertabrakan. Bikin saja bank
Islam. NU juga pada waktunya akan bikin. Tapi kapan persisnya saya belum
tahu, kami belum punya uangnya dan segala
Lain, siapa pandangan Anda terhadap konglomerat dan konglomerasi bisnis? Ada perbedaan pandangan yang menganggap konglomerasi hakikatnva sesuatu
yang salah. Saya menganggap tidak.Artinya kita
Kalau kita akui ukuran secara relatif, Sayidina Umar, Usman, dan Abubakar yang khalifah itu semuanya kaya. Sedangkan Abu Hurairah orang melarat, juga yang lain-lain. Bahkan berapa diantaranya ada budak-budak yang ditebus oleh orang kaya, dijadikan manusia merdeka. Kalau dilihat dari analogi ini,'kan Islam juga mengenal, relatif Iho ya, tokoh konglomerat he....he... Yang penting fungsinya. Dia monopoli atau tidak. Kalau dia tidak memegang monopoli, ya, baik-baik saja. Jadi, ya yang kita koreksi itu fungsinya, bukan kehadiran konglomeratnya. Lalu, di mana posisi NU di antara konglomerasi itu? Ya, posisi kita mendorong adanya perubahan fungsi-fungsi pada
Bagaimana kalau banyak yang menyesalkan sikap NU yang
Semua banyak yang omong menyesali NU ini. Ya, silakan. Itu saya anggap
mematikan gas silakan. Wong mereka juga niatnya baik.
Jadi, langkah NU ini upaya mengerem laju konglomerat? Ya, harus kita bikin. Potensinya ada. Sebab banyak aturan pemerintah sebetulnya sudah diarahkan atau dirumuskan untuk mengerem monopoli, namun tidak dilaksanakan. Kita gembira bahwa aturan itu ada, tidak gampang dilaksanakan, tapi bisa peluang untuk itu cukup besar. Apalagi untuk organisasi sebesar NU ini, dan yang melakukan hal itu secara perlahan-lahan. Bagaimana pula dengan kisah bangkrutnya Bank Haji dan Bank Nusantara yang didirikan orang-orang NU dulu itu? Bank Nusantara nggak ada urusan dengan NU. Ada beberapa tokoh
NU mendirikan Bank Nusantara. Policy-nya nggak jelas.
Tentang Bank Haji, itu dikelola oleh Yayasan Mu'awanah Lil
Kenapa Anda memilih Bank Summa atau kelompok Astra? Pertama, karena saya melihat kelompok Astra itu bergerak bukan
Kedua, Bank Summa ini kuat, punya afiliasi dengan bank-bank
Nah, lalu BPR muncul sebagai outlet mereka. Namanya 'kan kreatif. Saya melihat di sini. Banyak hal positif yang membuat Bank Summa menarik. Nanti kalau dibikin dua ribu BPR,'kan sangat besar. Kalau masing-masing butuh likuiditas Rp 1 milyar saja, 'kan sudah Rp 2 trilyun. Dananya dari mana? Summa juga belum tentu menyediakan. Kita harus bisa ke bank-bank lain. Mari kita akui kenyataan bahwa bank-bank yang banyak lainnya di negeri kita 'kan juga orang-orang Cina. Nonmuslim lagi, gitu Iho. Mereka 'kan perlu semacam afiliasi bahwa berurusan dengan NU itu nggak apa-apa. Aman-aman saja. Orang dagang 'kan harus pakai common sense, akal sehat. Bagaiaman isi kesepakatan bersama itu? Mereka akan membuat 250 bank bersama kita dalam lima tahun
Tapi bukankah keputusan ini bisa menurunkan citra NU di mata warganya? Orang NU itu kalau beli mobil juga mobil Astra, juga Suzuki.
Jadi, tidak adakah kerugian yang Anda lihat dalam kejasama ini? Tidak semua usaha bersama dengan mendirikan bank-bank itu untung. Kalau kerugiannya di situ, mungkin ada. Tapi kalau program yang dilaksanakan demi kepentingan NU secara menyeluruh ini, saya rasa tidak ada kerugian apa-apa. Jadi, Anda optimistis ini akan membawa keuntungan? Ya, saya optimistis karena lahannya ada, pemerintah sudah kasih greenlight, bidang garapan sudah ada. Kita ambil paling tidak dari daftar sentra pengembangan industri kecil dan aneka industri dari Departemen Perindustrian. Di sana ada sekian ribu item mulai dari pisang selai sampai segala hal. Itu saja kita pakai sudah cukup banyak lahan. Saya nggak berani masuk kalau nggak optimistis. Salah satu kuncinya adalah pejanjian itu menyatakan top manajernya pertama kali ditunjuk dari Summa. Di situ berlaku syarat profesional. Kalau memang tidak menimbulkan masalah di masyarakat, mata sipit pun tidak apa-apa menjadi manajer BPR kita. Di Krian, Sundoro Sasongko itu (Direktur Utama BPR Sumber Nilaiarta) Cina, kok. Rakyat juga siap menerima itu.'Kan berangsur-angsur akan dipindahkan ke tenaga kita sendiri. Dalam konteks ini Pak Harto sudah menawarkan kepada kami agar menggunakan
BPR milik Bank Duta sebagai tempat magang bagi tenaga-tenaga BPR kami.
Sambutan Kepala Negara begini bagi
Bagaimana dengan komposisi ketenagaan? Terserah PT Duta Dunia Perintis dan Bank Summa. Urusan saya
Kabarnya, keputusan ini diambil setelah keja sama NU dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dikritik karena mendapat bantuan dari Yahudi? Ah, tidak. Orang harus tahu hubungan antara NU dan LSM.
Kerjasama dengan LSM juga diteruskan. Bahkan mungkin, karena
Apakah sebelumnya sudah coba kejasama dengan selain Bank Summa? Kami sudah mencoba ke Dirut BED, tapi habis itu nggak ada follow up-nya. Ke BDN ketemu Direktur Kredit. Tapi nggak ada kelanjutannya. Mungkin karena bank pemerintah agak lamban menghadapi segala sesuatu karena dia harus hati-hati sekali karena itu 'kan dana pemerintah. Kami juga akan bekeja sama dengan Bank Susila Bhakti (kini BSN Bank),
tapi polanya kecil. Nggak apa-apa. Itu lebih menekankan
Pokoknya kita ini sudah pasang jaring macam-macam. Mana yang diperoleh
ya, itu. Dan tidak ada hardfeelings. Artinya, kita juga
Berapa lama negosiasi dengan Edward? Saya cuma sekali ketemu. Saya tanya simpel saja ketika omong-omong. Dia bilang bagaimana kalau kerjasama. Saya bilang, kalau saya mau begini-begini. Lain dia bilang, saya rasa Bank Summa bisa meladeni. Kalau begitu, saya tanya balik kenapa Anda pilih NU. Jawabnya itu yang meyakinkan saya. Katanya, NU itu kohesinya tinggi.
Rakyatnya loyalitas kepada pemimpin tinggi juga. Solidaritas diantara warga
NU itu kuat. Kemudian mereka juga tidak punya cacat dalam sejarah, sehingga
hubungan dengan pemerintah tak berubah. Ini semua kalau diterjemahkan secara
bisnis, kata dia,
Saya baru ketemu Presiden Direktur Bank Summa kemarin, ketika Edward ulang tahun. Setelah itu disusul pertemuan teknis Rozi Munir dkk. Dengan Presdir. Bicara panjang lebar. Lain Rozi Munir balik membawa MOU (Memorandum of Undersfanding) yang ditandatangani. Pertemuan keempat sudah tanda tangan. Yang juga penting artinya Nasir Tamara. Ada kemungkinan dia
Kalau dalam konsepsi Anda, bank Islam itu bagaimana?
Kabarnya, Anda juga melakukan kontak dengan Inkoveri, Induk Koperasi Veteran RI, untuk apa? Dalam rangka pengembangan koperasi melalui pesantren. Itu belum apa-apa,
baru tingkat mempertemukan gagasan dengan Pak Surtiyono sebagai Ketua Umum
Inkoveri. Saya respek kepadanya.
Pak Surtiyono perwira ABRI yang agak berat menerima modal asing di sini.
Kita perlu orang seperti gitu. Kalau tidak, bisa kayak sekarang, negeri
ini bisa dijadikan ajang modal asing. Saya sedih
Bagaimana komposisi saham PT. Duta Dunia Perintis dengan
PT. DDP memegang 60%, Summa 40%. Yang punyanya PT. DDP.
Itu juga memungkinkan Bank Summa untuk menekan ongkos. Dia bisa menjual
sahamnya di BPR, lain bikin lagi yang baru dengan PT. DDP. Jadi, semacam
revolving capital, kapital yang berputar
Saya rasa naluri bisnis Anda tajam juga .. Ah, tidak. Saya nggak bisa bisnis, kok. Kalau mau sukses bisnis,
Anda pernah mengatakan bahwa etika bisnis kaum santri pernah hilang.. Bagaimana jelasnya? Ia, ya. Bisnis santri memang hilang. Sebab, pertama dia masih
Kalau begitu, mestinya bagaimana? Nggak tahu saya. Tapi kalau dalam sudut bisnis,'kan akumulasi
modal itu penting. Dalam bisnis tradisional orang NU, yang tejadi
Kemudian mungkin juga karena tekanan para santri pada perjuangan politik. Dengan sendirinya para santri terbaik segan jadi pengusaha. Ya, lebih baik jadi anggota DPR, pemimpin partai, dan lain-lainnya . Sekarang, dengan munculnya kelompok profesi, santri kita mulai menguat.
Anda iihat saja, Citibank akhirnya jadi tempat pendadaran pengusaha muslim.
Saya pikir lambat laun akan kembali juga kewiraswastawan santri di tingkat
atas. Justru di tingkat bawah yang
Apa Anda juga berhubungan dengan bank? Sebagai Ketua NU, 'kan saya harus punya rekening bank. Kalau
Maksud saya, Anda dalam kapasitas pribadi apa juga menyimpan uang di bank? Kalau berurusan dengan bank, Iha duit saya dari mana?
Lalu, persepsi Anda terhadap bank konvensional sekarang ini
Baik-baik saja. Bank itu suatu bagian yang mutlak perlu dalam
Kalau begitu, dari sisi apanya bank itu Anda manfaatkan? Apa termasuk bunganya? Saya memanfaatkan bunga itu kalau saya punya deposito. Tapi saya hanya
punya sekadar giral. Account saya tidak cukup untuk
Tapi, kalau punya uang lebih, juga disalurkan ke bank? Saya tanam saja dalam perusahaan. 'Kan Anda bilang tadi saya
|
|