Catatan
tentang Para Penulis:
-
Moh. Yusuf Hasyim, Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang. Mantan : anggota
DPR-GR/MPRS, anggota DPR-RI/MPR-RI . Sekarang anggota Dewan Pertimbangan
Agung (DPA). Mantan: ketua PBNU, Rois Syuriah PBNU, terakhir mengundurkan
diri sebagai Mustasyar PBNU penetapan formatur hasil muktamar NU di Cipasung,
Tasikmalaya. Menetap di Jakarta dan Jombang.
-
Salahuddin Wahid, arsitek alumnus ITB, aktifis PMII tahun 60-an.
-
Anggota Dewan Penasehat ICMI Pusat, anggota MPR-RI, ketua kelompok kerja
Forum Nahdliyyin untuk Kajian Strategis, menetap di Jakarta.
-
Ishom Hadzik, sarjana hukum, mantan anggota pengurus Syuriah PWNU Jawa
Timur, pengasuh pesantren Al - Masturiyyah, anggota FPP di DPRD Kabupaten
Jombang, anggota pengurus RMI (Rabithah Ma'ahidil Islamiah), menetap di
Jombang.
-
Amsar A Dulmanan, aktifis PMII, ketua koordinator forum komunikasi generasi
muda NU, tinggal di Jakarta.
-
Moh. Irfan Zidny, alumnus Universitas Bagdad, Iraq. Salah seorang
-
redaktur harian Terbit, pengajar dalam berbagai Majelis Ta'lim, ketua
-
Lajnah Falakiah PBNU, tinggal di Jakarta.
-
Luthfi Basori, pengajar pada Pesantren Ilmu Alqur'an, Singosari,
-
Malang. Alumnus Ma'had As Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki, Makkah, menetap
di Singosari.
-
M. Said Budairy, mantan : anggota PBNU, Direktur Lakpesdam PBNU, sekretaris
Tim Tujuh Penyusun Pokok-pokok Pikiran Kembali ke Khittah NU, anggota DPR-GR/MPRS
dan MPR-RI. Sekarang menjabat sekretaris Komisi Ukhuwah Islamiah MUI Pusat,
tinggal di Jakarta.
|