SEJAK
kejadian Sepetember kelabu lima belas bulan lalu, sekonyong-konyong Islam
akrab dengan istilah fundamentalisme, terorisme dan radikalisme.
Mengapa
dengan mudahnya Islam dikaitkan dengan istilah-istilah konservatif seperti
itu? Apakah hanya Islam yang bisa diidentifikasi dengan istilah-istilah tadi?
Jawabannya, Tentu anda sudah mafhum. Karena dalam state of mind masyarakat
Barat, Islam selama ini diidentikkan dengan radikalisme, dan ekstrimisme.
Selain itu, pengaitan ini juga dipicu oleh ramalan “ahli nujum” terkenal Samuel
Huntington, dan didukung oleh komentar-komentar para politikus, pers dan
orientalis Barat.
Sebetulnya
persepsi Barat yang selalu mengaitkan ajaran Islam sarat dengan fundamentalis
itu tidak salah. Tetapi, jika Islam dikatakan hanya memuat radikalisme,
ekstrim dan fanatik, jelas-jelas menjadi pemahaman yang seratus persen salah
total. Dan itulah yang perlu kita luruskan saat ini. Agar tidak lagi istilah
semacam ini menjadi timpang dan bahkan penuh dengan bias kepentingan.
Pada
dasarnya, kajian tentang adanya gerakan fundamentalisme dalam Islam ini sudah
dilakukan oleh banyak kalangan, mereka umumnya sepakat bahwa ada perbedaan
historis antara fundamentalisme yang terjadi di Timur (Islam) dan Barat.
Gerakan fundamentalisme
di Timur timbul dari traumatisme, akibat kolonialisme Barat yang mengekang
mereka selama beberapa abad, hingga apapun yang datang dari Barat selalu
dikonotasikan sebagai bentuk dari penjajahan.
Ataupun
reaksi terhadap tekanan-tekanan politik, ketimpangan sosial dan dekandensi
moral. Seolah-olah dengan mengajak masyarakat kembali pada agama, permasalahan
akan selesai dengan seketika. Hal itu
berbeda dengan pengertian fundamentalisme Barat yang lebih menyeruak ke
pelbagai bidang bahasan, seperti fundamentalisme sain, agama dan politik.
Untuk itu tema dalam jurnal ini sengaja mengupas istilah ini dalam pelbagai aspek, terutama
korelasinya dengan isu-isu kekinian menyangkut menggelobalnya kasus-kasus terorisme
dan radikalisme di seluruh belahan dunia.
Selamat
membaca!!
Redaksi