Mahbub Djunaidi


      Lahir di Jakarta pada 1933, putra KH. Moehd. Djunaidi, salah seorang penghulu (hakim agama) terakhir pada masa pemerintahan Belanda dan kemudian bertugas di pengadilan agama Departemen Agama. Mahbub belajar di Universitas Indonesia dan menjadi seorang wartawan terkenal dan populer. Dia menjadi ketua umum pertama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII, 1960-67), pernah memegang berbagai jabatan tidak sangat penting di PBNU, dan menjadi anggota DPRGR. Dia juga pernah menjadi ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) selama beberapa periode. Belakangan dia juga menjadi pengurus DPP PPP, di antaranya sebagai wakil sekretaris jenderal. Setelah memutuskan hubungan dengan PPP, Mahbub sudah mencapai posisi tertingginya di PBNU pada 1984-89 sebagai wakil ketua. Setelah terlibat konflik dengan Abdurrahman Wahid (ketua umum), dia pada 1989 dipindahkan ke posisi terhormat namun tak berpengaruh, sebagai mustasyar.

      (Roeder 1971: 91; Tempo 1981:136; Tempo 1986: 201-2)