[  D u n i a   T i m t e n g  ]

PEMIKIRAN

Berbicara tentang pemikiran Islam tak bisa dilepaskan dari tradisi intelektual bangsa Arab. Wawasan pemikiran Arab memiliki ikatan kokoh dengan Islam, lebih mendalam dalam memahami pesan-pesan Al Qur’an. Boleh dikata pemikiran Arab adalah keturunan pemikiran Islam, bahkan yang terakhir ini adalah ruh (spirit), sebagai motivator gerakan kebangkitan, mempertahankan akar dan pada saat yang sama memasuki era kontemporer dengan tanpa meninggalkan jati dirinya. 

Jati diri pemikiran Islam adalah pemikiran murni yang berasas pada mafahim Al Qur’an serta karakter keislaman. Pemikiran Islam lahir dari kedua hal tersebut, sebelum berinteraksi dengan filsafat Yunani atau pengaruh aliran pemikiran kuno sebelumnya. Pemikiran Islam adalah anak dari semangat tauhid dan nubuwwah dan berdiri di atas prinsip al haq dan keadilan. 

Keseluruhan pemikiran Arab mencerminkan wajah kesatuan yang utuh, baik pada aspeknya; sosial, politik, ekonomi dan sebagainya, dan akar sejarahnya. Artinya munculnya gerakan-gerakan pemikiran yang variatif tak lain adalah upaya untuk tahtwir (pengembangan), ke arah tercapainya tujuan yang dicitakan, yaitu terciptanya kesatuan pemikiran antara pemeluk Islam dengan orang-orang yang hidup di tengah masyarakatnya. 

Pemikiran Islam terus bergerak di atas prinsipnya; al tsabat fi al ushul wa al tathawwur fi al furu’ (konstan dalam ushulnya, dan dinamis pada furu’ [cabang-cabangnya]). Konstan pada mafahim asasiyah, sebagai patokan dasar Islam yang berkaitan dengan akidah dan kaidah umum syari’ah. Sedang aspek dinamis pada fiqh dan segala aspek yang tak kontradiktif dengan tauhid, nubuwwah, keadilan, kebebasan dan al haq. 

Dari sini sesungguhnya ummat Islam telah terlatih untuk mengemban amanah kebangkitan, setelah mengalami stagnasi sejak masa Dinasti Othmani yang hampir berjalan selama empat abad. Hingga pada abad ke delapan belas dimulailah gerakan tauhid dari jantung jazirah Arab, dan pada saat yang sama Al Azhar di Kairo ambil bagian. 

Akan tetapi gerakan kebangkitan pemikiran di dunia Arab ini tak melulu mencerminkan munthalaq tauhid dan nubuwwah di atas. Seiring dengan masuknya penetrasi asing, medan pemikiran tak luput dari pengaruhnya. Hingga timbul asumsi bahwa akar kebangkitan Arab adalah penetrasi Perancis atau revolusi Perancis, atau gelombang imperialisme Barat dan kristenisasi, bukan lagi munthalaq Al Qur’an dan Islam. 

Dan melalalui desk Timur Tengah kali ini ingin kita lihat trend kebangkitan pemikiran di dunia Arab ini, dan mungkin juga salah satu upaya menggali spirit keislaman yang murni sebagai ruh pemikiran. 
 

1997  


 

www.kmnu.org - Copyright © NU Mesir