Ucapan Terima Kasih Sebuah buku seperti ini tidak akan pernah ditulis tanpa bantuan orang lain. Saya beruntung mendapatkan informasi dan dorongan, di samping bantuan dalam bentuk lain, dari banyak orang. Saya mungkin tidak akan pemah berpikir untuk menulis sebuah buku tentang NU seandainya saya tidak diundang Dr. Mochtar Buchori bekerja di LIPI, dan ambil bagian dalam proyek penelitian tentang ulama. Abdurrahman Wahid, yang pertama kali saya kenal selama proyek di atas, telah menyambut baik tulisan-tulisan awal saya ten- tang pesantren, kitab kuning dan tarekat, yang mendorong saya melanjutkan penelitian ini. Dia juga berjasa memperkenalkan saya kepada banyak kiai dan mengundang saya ke Muktamar Krapyak dan Munas Lampung, dan saya beruntung mendapatkan banyak wawasan melalui diskusi panjang kami selama bertahun-tahun. Sa- ya juga belajar banyak dari Masdar F. Mas'udi (yang saya kenal sejak pertemuan di LIPI); kami banyak terlibat percakapan priba- di, dan dia mengundang saya menghadiri beberapa diskusi mena- rik yang dia selenggarakan (yang saya laporkan dalam bab 7 di ba- wah) . Saya merasa telah banyak menghabiskan waktu bersama orang- orang berlatar belakang NU, jauh sebelum saya memutuskan me- nulis buku ini, hanya karena saya merasa kerasan dengan mereka. Kebanyakan informasi yang digunakan dalam buku ini bukanlah hasil wawancara sistematis tetapi buah dari hubungan dengan orang-orang NU yang berlangsung lama dan dari mendengarkan diskusi-diskusi mereka. Karena itu, tidak mungkin menyebut se- mua nama orang yang telah membantu saya dengan berbagai cara, dan yang telah membagikan pengetahuan dan wawasan mereka kepada saya; meski saya sudah berusaha menyebut mereka dalam catatan kaki. Targa keramahan dan sikap bersahabat mereka, bu- ku ini tidak mungkin pernah ada. Saya berharap buku ini men- cerminkan sesuatu yang keluar dari perasaan hangat saya kepada mereka. Saya juga sangat berterima kasih kepada beberapa kolega luar negeri. Karel Steenbrink telah membukakan rumahnya kepada sa- ya ketika saya pertama kali tiba di Indonesia pada 1982, dan tetap menjadi teman yang menyenangkan dan sekaligus guru yang sela- lu berkenan memberikan informasi dan komentar atas tulisan-tulis- an saya. Greg Barton, Lance Castle, Andree Feillard, Greg Fealy, Clark Lombardi dan Niels Mulder membaca beberapa bagian nas- kah awal buku ini dan memberikan komentar berharga. Terutama Lance yang, selama tahun-tahun saya di Yogyakarta, merupakan sumber dorongan intelektual bagi saya. Namun; tidak seorangpun dari mereka yang dapat disalahkan atas kesalahan faktual, interpre- tasi yang tidak tepat dan tidak berkenan serta titik pandang kontro- versial yang mungkin ditemukan pembaca dalam buku ini. Tang- gung jawab sepenuhnya berada di tangan saya.