[  Kliping NU 1998  ]


Senin, 13 Juli 1998

Akbar Tandjung akan Segera Bertemu Gus Dur

Jakarta, Kompas
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Golongan Karya (DPP Golkar) Akbar Tandjung dalam waktu dekat akan mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) Abdurrahman Wahid, dan tokoh-tokoh lain.Kepada wartawan disela-sela mengikuti puncak peringatan ke-51 Hari Koperasi Indonesia di halaman Istana Merdeka dan Istana Negara, Jakarta, Minggu (12/7), Akbar Tandjung mengatakan, “Sewaktu Presiden BJ Habibie bertemu Gus Dur saya ikut. Setelah itu pun saya pernah bertemu Gus Dur. Dan, hari-hari mendatang ini saya akan menjenguknya, sekaligus melihat kesehatannya.”

Niat Akbar Tandjung bertemu tokoh-tokoh itu didukung oleh Theo L Sambuaga, salah satu Ketua DPP Golkar. “Bagaimanapun kuatnya, kita tidak bisa membangun Indonesia baru sendiri. Harus ada dialog, walaupun ada perbedaan pendapat tapi juga harus ada kebersamaan,” ujarnya.

Tandjung yang hadir pada acara puncak peringatan Hari Koperasi itu, menjadi pusat perhatian segenap orang yang hadir. Bahkan, katanya, Presiden Habibie pun mengikuti pemilihan ketua umum DPP Golkar dengan hati berdebar-debar dari jauh. Tak heran kalau Tandjung melukiskan dirinya bagaikan kesebelasan Brasil yang didukung oleh semua orang.

Sementara itu, Amien Rais di Yogyakarta, mengatakan, “Terpilihnya Akbar Tandjung sebagai Ketua DPP Golkar secara terbuka, menunjukkan bahwa ada sedikit usaha dari Golkar untuk meletakkan pimpinan sipil. Namun, yang penting adalah, apakah ia mampu mengganti cara-cara Golkar yang harus kita akui sangat menjengkelkan rakyat. Dengan kata lain, mampukah Tandjung melakukan hal-hal yang progresif dan sesuai dengan tuntutan zaman.”

Amien Rais dalam kesempatan itu menyatakan kecemasannya terhadap Golkar, yang akan kehilangan pamor dalam pemilihan umum mendatang. “Betapapun kita tahu Golkar adalah identik dengan Soeharto, Golkar identik dengan Orde Baru. Untuk itu, sebaiknya Golkar melakukan transformasi dan perubahan yang betul-betul radikal dan betul-betul dramatis. Kalau hanya ganti pengurus kemudian ganti klik, ganti gang, ganti kubu, nanti hasilnya akan sama saja dengan Golkar yang dulu.”

Selain mengucapkan selamat kepada Akbar Tandjung, Amien Rais sekaligus mengharapkan, agar Akbar Tandjung bisa melakukan perubahan. “Kalau tidak berubah radikal, hanya tambal sulam, maka Golkar akan kehilangan simpati dan hanya akan menjadi partai kecil-kecilan saja. Sebab dalam Pemilu nanti akan muncul pesaing-pesaing yang lebih segar, yang berpikir jauh ke depan,” tegasnya.

Ada Wakil Setneg

Tentang kedudukannya sebagai Menteri Negara Sekretaris Negara, Tandjung mengemukakan, ia masih akan melaporkan kepada Presiden. Ditambahkan, yang perlu dilihat dan dipertimbangkan adalah intensitas waktu untuk memegang dua tugas itu sekaligus. “Saya sudah mempersiapkan wakil Sekretaris Negara, bukan wakil Mensesneg. Tugasnya akan mengkoordinasi seluruh kegiatan di dalam Setneg dan meringankan beban saya. Itu sudah ada calonnya,” ungkapnya, tanpa menyebut nama.

Tandjung mengatakan pula, masih akan berkonsultasi dengan Habibie mengenai kedudukan Presiden di Golkar serta soal Dewan Penasihat organisasi itu. Dalam pekan ini pula, tambahnya, para pengurus Golkar yang masih memegang jabatan struktural pemerintahan akan diminta untuk mempertimbangkan guna memilih salah satu. “Untuk menteri tidak diberlakukan, karena itu jabatan politis. Kan, ada menteri lain yang juga pengurus partai,” ujarnya.

Ia juga mengatakan sudah punya strategi menghadapi partai-partai lainnya dalam pemilihan umum tahun mendatang. Ia yakin, Golkar menang waktu dibandingkan dengan partai lain yang sebagian besar belum punya struktur dan basis.

Tak mungkin diaudit

Dalam jumpa pers usai Musyawarah Nasional Luar Biasa (MLB) Golkar, Sabtu (11/7) malam, Akbar Tandjung mengutarakan, tidak ada alasan bagi siapa pun untuk meminta agar kondisi dan posisi keuangan Golkar diaudit. Itu karena, oleh DPP Golkar yang lama, baik keadaan keuangan maupun organisasi telah dipertanggungjawabkan dalam forum tertinggi organisasi yakni Musyawarah Nasional (Munas).

Dalam kesempatan tersebut, Tandjung juga menjelaskan kepada wartawan mengenai hubungan antara Golkar-ABRI yang menurut dia akan tetap berjalan secara fungsional. Mengenai kehadiran dua perwira tinggi di dalam kepengurusan DPP Golkar, menurut Tandjung, keduanya telah memasuki masa pensiun dan telah memiliki Nomor Pokok Anggota Golkar (NPAG). (osd/top/ama/pep/vik)

Susunan Pengurus DPP Golkar periode 1998-2003

Ketua Umum : Akbar Tandjung
Ketua-Ketua : Agung Laksono, Theo L Sambuaga, Fahmi Idris, Adi Sasono, Abdul Gafur, Fredy Latumahina, Aulia A Rahman, Yudono, Irsyad Sudiro, Efendi Yusuf, Marwah Daud Ibrahim, Sri Rejeki Sumaryoto, Slamet Efendi Yusuf, Rambe Kamarul Zaman. Sekretaris Jenderal : Tuswandi
Wakil Sekjen : Andi Matalatta, Gunaryah Kartasasmita, Marzuki Darusman, Syamsul Mu’arif, Abdullah Puteh, Mahadi Sinambela, GPH Joyokusumo, Indra Bambang Utoyo, Din Syamsudin, Adi Sutrisno.
Bendahara : Fadel Muhammad
Wakil : Boby Suhardiman, Tantyo AP Sudharmono, Irish Indira Murti, Setya Novanto, Muchtar Wijaya, MS Hidayat, Manimaren. Departemen Pemenangan Pemilu Koordinator : Rully Chaerul Azwar Anggota : Didit Hariyadi PH, Asep N Sujana, Herman Widiananda, Imam M Muhadyo, Hardi Susilo
Departemen OKK (Organisasi, Kekaderan, dan Keorganisasian) Koordinator : Trisantono Anggota : Tubagus Haryono, M Yahya Zaini, Mubha Kahar Muang, Syamsul Bahri, Budi Haryanto, Imanuel E Blegur
Departemen Pendidikan Koordinator : Burhan D Magenda Anggota : Thomas Suyatno, Arief Rahman, Amir L Sirait, Hafid Abbas, Martinus Tennes, Tony Woworuntu
Departemen Humas dan Media Massa Koordinator : Sofjan Lubis Anggota : Antony Zeidra Abidin, Amran Nasution, Ansel Da Lopez, Chrys Kelana, M Ali Yahya, Priyo Budi Santoso
Departemen Hubungan Luar Negeri Koordinator : Abu Hasan Sadzili Anggota : Zamhanir AR, Yasril A Baharudin, Zarul Siska Said, Lia Rumasa Aritonang, Fransisco da Silva, Fernandes Departemen Pemuda Koordinator : Ferry M Baldan Anggota : M Yamin Tawari, Joko Purwo Ngemboro, A Mursyid Rahman, M Sarfi Hutauruk, Yudi Krisnandi
Departemen Wanita Koordinator : Pratiwi Sudarmono Anggota : Yuniwati Mashunsofwan, Farida Santi, Wati Amir, Trisnawati Samah, Tati Hutarti Suwarsono
Departemen Koperasi dan Wiraswasta Koordinator : Adi Putra Taher Anggota : Edwin Kawilarang, Burhanuddin Napitupulu, Azwir Dani Tara, Djusril Djusan, Ilyas
Departemen Hukum dan Perundang-undangan Koordinator : Jimly Assidiqie Anggota : Ridwan Sani, Cahyo Kumolo, Laorens TP Siburiang, Supartanide, M Sofyan B, Muhyar R
Departemen Tani Nelayan Koordinator : Ida Bagus Putra Anggota : Umbu Mehan Kunda, Zafar Hamzah, Yan Santosa, Awal Kusuma, Laode Kamaludin, Didansyah
Departemen Tenaga Kerja Koordinator : Marzuki Ahmad Anggota : Bomer Pasaribu, Ery Sukardja, Azhar Romly, Husni Thamrin, Saud L Tobing, Simon Patris Maurin
Departemen Kerohanian Koordinator : Hasanuddin Muhdar Anggota : Muhammad Hasan, Ny Aisyah Hamid Baidlawi, Hajriyanto Y Thohari, Dicky Mailowa, Yosep Naisoi, Silvia Ratnawati Departemen Seni Budaya Koordinator : Sudarko Prawiroyudho Anggota : Setiawan Djodi, Hayani Isman, Dharma Oratmangun, Lim Kampay, Anton Lisani, TM Nurslih
Departemen Pengabdian Masyarakat Koordinator : CH Muas Anggota : Abu Hanafiah, Andi Muhammad, Wimpy Fredrick, Andi Asmara, Yuslim Nasution
Departemen Cendekiawan dan Iptek Koordinator : Irawadi Jamaran Anggota : Bachtiar Aly, Setyanto P Santoso, Sisnaya Kartakusuma, Enggartiasto Lukito, Ibnu Mundzir
Departemen Litbang dan Lingkungan Hidup Koordinator : Salim Said Anggota : Ekky Syachrudin, Ibrahim Ambong, Sahrani Sahrim, Satya Widiayudha, Charles Messakh. (pep)


www.muslims.net/KMNU - Copyright © KMNU Cairo - Egypt