[ Kliping NU 1998 ] |
Senin,
13 Juli 1998
Akbar Tandjung akan Segera Bertemu Gus Dur Jakarta, Kompas Niat Akbar Tandjung bertemu tokoh-tokoh itu didukung oleh Theo L Sambuaga, salah satu Ketua DPP Golkar. “Bagaimanapun kuatnya, kita tidak bisa membangun Indonesia baru sendiri. Harus ada dialog, walaupun ada perbedaan pendapat tapi juga harus ada kebersamaan,” ujarnya. Tandjung yang hadir pada acara puncak peringatan Hari Koperasi itu, menjadi pusat perhatian segenap orang yang hadir. Bahkan, katanya, Presiden Habibie pun mengikuti pemilihan ketua umum DPP Golkar dengan hati berdebar-debar dari jauh. Tak heran kalau Tandjung melukiskan dirinya bagaikan kesebelasan Brasil yang didukung oleh semua orang. Sementara itu, Amien Rais di Yogyakarta, mengatakan, “Terpilihnya Akbar Tandjung sebagai Ketua DPP Golkar secara terbuka, menunjukkan bahwa ada sedikit usaha dari Golkar untuk meletakkan pimpinan sipil. Namun, yang penting adalah, apakah ia mampu mengganti cara-cara Golkar yang harus kita akui sangat menjengkelkan rakyat. Dengan kata lain, mampukah Tandjung melakukan hal-hal yang progresif dan sesuai dengan tuntutan zaman.” Amien Rais dalam kesempatan itu menyatakan kecemasannya terhadap Golkar, yang akan kehilangan pamor dalam pemilihan umum mendatang. “Betapapun kita tahu Golkar adalah identik dengan Soeharto, Golkar identik dengan Orde Baru. Untuk itu, sebaiknya Golkar melakukan transformasi dan perubahan yang betul-betul radikal dan betul-betul dramatis. Kalau hanya ganti pengurus kemudian ganti klik, ganti gang, ganti kubu, nanti hasilnya akan sama saja dengan Golkar yang dulu.” Selain mengucapkan selamat kepada Akbar Tandjung, Amien Rais sekaligus mengharapkan, agar Akbar Tandjung bisa melakukan perubahan. “Kalau tidak berubah radikal, hanya tambal sulam, maka Golkar akan kehilangan simpati dan hanya akan menjadi partai kecil-kecilan saja. Sebab dalam Pemilu nanti akan muncul pesaing-pesaing yang lebih segar, yang berpikir jauh ke depan,” tegasnya. Ada Wakil Setneg Tentang kedudukannya sebagai Menteri Negara Sekretaris Negara, Tandjung mengemukakan, ia masih akan melaporkan kepada Presiden. Ditambahkan, yang perlu dilihat dan dipertimbangkan adalah intensitas waktu untuk memegang dua tugas itu sekaligus. “Saya sudah mempersiapkan wakil Sekretaris Negara, bukan wakil Mensesneg. Tugasnya akan mengkoordinasi seluruh kegiatan di dalam Setneg dan meringankan beban saya. Itu sudah ada calonnya,” ungkapnya, tanpa menyebut nama. Tandjung mengatakan pula, masih akan berkonsultasi dengan Habibie mengenai kedudukan Presiden di Golkar serta soal Dewan Penasihat organisasi itu. Dalam pekan ini pula, tambahnya, para pengurus Golkar yang masih memegang jabatan struktural pemerintahan akan diminta untuk mempertimbangkan guna memilih salah satu. “Untuk menteri tidak diberlakukan, karena itu jabatan politis. Kan, ada menteri lain yang juga pengurus partai,” ujarnya. Ia juga mengatakan sudah punya strategi menghadapi partai-partai lainnya dalam pemilihan umum tahun mendatang. Ia yakin, Golkar menang waktu dibandingkan dengan partai lain yang sebagian besar belum punya struktur dan basis. Tak mungkin diaudit Dalam jumpa pers usai Musyawarah Nasional Luar Biasa (MLB) Golkar, Sabtu (11/7) malam, Akbar Tandjung mengutarakan, tidak ada alasan bagi siapa pun untuk meminta agar kondisi dan posisi keuangan Golkar diaudit. Itu karena, oleh DPP Golkar yang lama, baik keadaan keuangan maupun organisasi telah dipertanggungjawabkan dalam forum tertinggi organisasi yakni Musyawarah Nasional (Munas). Dalam kesempatan tersebut, Tandjung juga menjelaskan kepada wartawan mengenai hubungan antara Golkar-ABRI yang menurut dia akan tetap berjalan secara fungsional. Mengenai kehadiran dua perwira tinggi di dalam kepengurusan DPP Golkar, menurut Tandjung, keduanya telah memasuki masa pensiun dan telah memiliki Nomor Pokok Anggota Golkar (NPAG). (osd/top/ama/pep/vik) Susunan Pengurus DPP Golkar periode 1998-2003 Ketua Umum : Akbar Tandjung |
www.muslims.net/KMNU - Copyright © KMNU Cairo - Egypt |