Republika Online, Senin, 27 Oktober 1997 PW NU Jabar Siap Bawa Nama Wapres ke Konbes BANDUNG -- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Jawa Barat siap membawa nama-nama yang dapat diajukan menjadi calon wakil presiden dalam konferensi besar (Konbes) NU di Mataram, 17 November mendatang. Dalam obrolan kecil di antara pengurus, kata Ketua Tanfidziyah PW NU Jabar H Habib Syarief Muhammad, memang muncul beberapa nama calon wakli presiden, termasuk Menhankam Edi Sudradjat. "Tapi ini bukan keputusan resmi lembaga," tukas Habib menjawab wartawan, seusai acara peringatan hari lahir PW NU Jabar ke-74, di Bandung, Sabtu (25/10). Habib menjelaskan, perbincangan antara anggota pengurus PW NU Jabar itu juga menjurus lebih jauh pada kapabilitas calon-calon yang selama ini sudah muncul. "Mungkin akan ada perimbangan antara yang muncul dari atas dan yang muncul dari bawah," ujar Habib. Habib menegaskan, wajar jika ada usulan dari warga NU yang mengajukan nama Edi Sudradjat. "Dari pernyataan Syuriah dan Tanfidziyah tadi, kawan-kawan sudah bisa membacanya," tukas Habib. Dalam pidato pengantar peringatan hari lahir NU itu, baik Syuriah maupun Tanfidziyah PW NU Jabar memberikan penilaian terhadap kapabilitas dan integritas Edi Sudradjat. Edi dipandang sebagai putera bangsa yang memiliki kepedulian terhadap nilai-nilai kemasyarakatan dan kebangsaan dengan visi kenegarawanan yang melihat jauh ke depan. "Komitmennya tidak diragukan lagi, baik pada tatanan konsep pemikiran, lebih-lebih pada tatanan operasional dalam berbangsa dan bernegara. ia memiliki integritas, dan bisa diterima oleh semua kalangan serta memiliki kemampuan mengayomi kebhinekaan masyarakat," ujar Rois Syuriah NU Jabar, KH Abdullah Abbas, dalam sambutannya. Kendati belum menjadi keputusan lembaga, NU jabar menyatakan siap membawa nama-nama capres dalam Konbes. "Tapi saya tidak tahu persis apakah Konbes akan mengagendakan pembahasan calon wapres dalam Komisi Rekomendasi. Yang jelas, kalau ada anggapan Pak Edi dicalonkan menjadi wapres, itu sah-sah saja," kata Habib. Tapi menurut Habib, jika wilayah-wilayah mendesak agar masalah calon wapres perlu dibahas di Komisi Rekomendasi, PB NU tak bisa bersikeras menolak. Habib menegaskan, sebagai ormas keagamaan, sebenarnya NU tak bisa masuk begitu jauh ke dalam praktek politik. Tapi, kata Habib, pihaknya tetap menyadari bahwa sebagai warga bangsa, mempunyai hak untuk berpolitik. "Kalaupun ada calon, akan kita salurkan melalui lembaga resmi," tegas Habib. Menurut Habib, di antara nama-nama yang sempat dibahas oleh pengurus PW NU adalah nama-nama yang selama ini sudah muncul, yaitu Harmoko, Hartono, Ginanjar Kartasasmita, Moerdiono, BJ Habibie. Habib pun tak mengelak jika pemberian surban ulama kepada Edi Sudradjat dalam peringatan hari lahir NU kemarin itu diartikan sebagai langkah yang mengarah kepada pencalonan menjadi wapres. Sejauh ini rencana Konbes NU tidak mengalami perubahan. Kendati ada pernyataan Ketua Koordinasi Pengurus Pusat NU (KPP NU) Abu Hasan yang meminta pemerintah tidak mengizinkan pelaksanaan Konbes, namun seperti ditegaskan Dirjen Sospol Achdari, pemerintah tetap memberi izin acara itu. Abu khawatir Konbes yang tidak mengundang dia dan kelompoknya itu bisa menimbulkan gejolak di kalangan keluarga besar NU, sehingga dapat mengganggu SU MPR. Konbes adalah kegiatan yang diadakan di antara dua muktamar, antara lain untuk mengevaluasi dan memantapkan pelaksanaan keputusan-keputusan muktamar.