Jawa Pos, Jum'at, 17 Oktober 1997 Gus Dur Baiat 1500 Pasukan Banser Puisi Budayawan "Celurit Emas" Dipuji Pamekasan,JP.- KH Abdurrahman Wachid (Gus Dur), kemarin membaiat 1500 Banser (Barisan Ansor Serbaguna) Satkorcab Pamekasan, untuk menjadi kader NU dan kader Bangsa yang handal. Pembaitan itu bersamaan dengan puncak acara peringatan sewindu berdirinya STAI (Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam) Yunisma Pamekasan, di halaman Kampus STAI komplek Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Bettet. "Mulai saat ini, kalian semua sudah resmi dan syah menjadi kader NU, Islam dan bangsa. Amalkan semua ilmu yang telah diwariskan para ulama kepada kalian, untuk berjuang demi tegaknya perjuangan agama dan bangsa," pesan Gus Dur, yang saat itu didampingi Assperlat Satkorwil Banser Jatim Imam Kusnin Ahmad. Selain membaiat anggota Banser, Gus Dur pada kesempatan itu juga memberikan ceramah umum di hadapan ribuan warga NU dan umat Islam yang hadir dalam acara itu. Karena acaranya bersamaan dengan peringatan sewindu berdirinya STAI, maka ulasan Gus Dur pada saat itu banyak menyinggung tentang dunia pendidikan dan peradaban Islam di dunia, mulai Iraq, Mesir, Andalusia dan Indonesia. Namun Gus Dur juga menyinggung masalah ekonomi di Indonesia, yang saat ini sedang kritis. Acara pembaitan anggota Banser Pamekasan ini, termasuk peristiwa yang sangat istimewa. Sebab selama ini baru dua daerah di Indonesia yang keanggotannya dan kepengurusannya langsung dibait langsung oleh Gus Dur. Yakni Kabupaten Kediri dan Kabupaten Pamekasan. "Sebelum ini, Gus Dur juga pernah membaiat dan melantik anggota dan pengurus GP Ansor dan Banser Kediri. Jadi seluruh Indonesia, baru Kediri dan Pamekasan, yang langsung dibaiat Gus Dur. Jadi ini peristiwa yang sangat istimewa bagi Satkorcab Pamekasan,'' ujar Kusnin Ahmad yang juga wartawan Jawa Pos itu. Menurut Komandan Satkorcab Banser Pamekasan H Abdullah SH dan Ketua GP Ansor Pamekasan Drs Sahibuddin, bahwa 1500 anggota Basner yang dilantik itu merupakan anggota yang dihasilkan dari Diklatsar (pendidikan dan latihan dasar) Banser angkatan 1,2 dan 3. Gus Dur, pada kesempatan itu juga memuji penampilan budayawan celurit emas D Zawawi Imron yang membacakan puisi-puisi Islami, di antaranya berjudul Surat untuk Rasululloh dan kelompok musik dzikir dari Sumenep. "Musik bernuasa Islami ini perlu dilestarikan. Karena syairnya sangat religius yang selalu mengagungkan kebesaran Allah SWT," ujar Gus Dur. Sebelumnya pada tempat yang sama juga digelar sarasehan sehari. Acara dihadiri oleh Dirjen Bimpera Drs H Syamsu Hadi Ersyad, mewakili Menteri Agama dr H Tarmidzi Tahir. Bertindak selaku penyaji makalah dalam acara berthemakan Kompilasi Hukum Islam dalam Kontek Pembangunan Hukum Nasional itu antara lain, Ketua Pengadilan Agama Jatim Drs Masdar F. Mas'udi, Prof Dr Syaicul Hadi Permono SH, MA, Prof Dr Syafiq A Mugni, Drs H Masykury Hasan dan Drs Hasyim Abbas. (ika)