Jawa Post, Senin, 13 Oktober 1997 NU Ponorogo Serukan Rekonsiliasi Lokal Setelah Markoem Vs Benny Makin Meruncing Ponorogo, JP Perselisihan yang berkepanjangan melibatkan orang-orang penting Ponorogo diharapkan segera berakhir. Karena dengan perbedaan tanpa ada suatu penyelesaian akan lebih memperparah keadaan. Pernyataan tersebut disampaikan ketua DPC NU Ponorogo Drs H Moh Sjarwani Maksum kepada Jawa Pos kemarin setelah lebih kurang sepekan lamanya mengikuti perselisihan antara Bupati Markum Singodimedjo dan Benny Sulistyono, tokoh vokal dari PPP. Bahkan NU menilai perlu dilakukan rekonsiliasi lokal. Menurut Sjarwani, upaya membangun masyarakat memang diperlukan perbedaan. Kemudian dari perbedaan ini muncul kritikan, saling mengingatkan satu sama lain. Satu sama lain kemudian diperintahkan untuk Watawa Soubil Haq Watawa Soubis Sobr. "Bagaimana kita saling menasihati dengan kebenaran dan kesabaran," kata Sjarwani. Dengan demikian, perbedaan yang dimaksud bukannya menjadi keterpisahan, perceraian, melainkan untuk bersatu membangun daerah masing-masing. Seperti perselisihan yang sekarang sedang berlangsung di Ponorogo ini, lanjut Sjarwani sebaiknya segera diselesaikan. Sesama warga, sesama para orang yang peduli dengan perkembangan masyarakat Ponorogo, seharusnya tidak harus saling mencurigai dan saling berselisih. "NU dalam hal ini juga ikut saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran." Prinsipnya, masyarakat Ponorogo harus menjadi tujuan utama. Kalau semua berpihak pada masyarakat maka jalan yang terbaik adalah mengangkat taraf mereka sesuai dengan hak dan kewajiban masing. Juga sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. NU Cabang Ponorogo sendiri, tambah Sjarwani masih menunggu laporan dari MWC-MWC NU di wilayah masing-masing. "Biasanya kalau ada sesuatu yang penting akan melapor ke cabang." Namun sampai hari kemarin MWC-MWC tersebut belum datang untuk melaporkan keadaan di daerahnya yang barangkali termasuk kekeringan. "Kalau memang belum, berarti memang tingkat madhorot-nya kekeringan tidak ada." Kondisi tersebut juga di sampaikan Tim Penanggulangan Bencana Alam dari Pemda Ponorogo yang menyebutkan kekeringan di wilayah Ponorogo ternyata tidak separah tahun yang lalu. Hal tersebut berkat keberhasilan penghijauan yang telah dilakukan pemerintah di beberapa wilayah yang dulu kekeringan. "Kita lihat saja, beberapa kecamatan yang dulu kering, kini sudah tidak lagi. Semua itu karena suksesnya penghijauan," kata Kabag Humas Budi Warsito. Sementara itu, ditempat terpisah Benny Sulistyono mengatakan, bahwa dirinya dan bupati Ponorogo secara pribadi tidak terjadi apa-apa. Namun begitu, Benny juga merasa tersinggung kalau ada yang mengatakan permasalahan belakangan ini hanya sekadar permainan politik. "Saya tersinggung justru karena ada orang yang mengatakan, semua ini rekayasa." "Bagaimana mungkin malam-malam katanya saya dan Bupati mengadakan kontak lewat telepon. Tidak mungkin itu, dan sampai saat ini tidak ada yang demikian. Perkiraan tersebut justru merendahkan saya, bahwa saya telah berkolusi dengan bupati," tolak Benny. (hta)