Kompas Online Sabtu, 26 April 1997 Pesan Moral KBNU tak Mewakili PBNU Jakarta, Kompas Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdurrahman Wahid mengatakan, "pesan moral" Keluarga Besar NU (KBNU) dalam menyongsong Pemilu 1997 tidak mewakili NU. "Terang-terangan saja supaya mereka (KBNU) sama-sama belajar. Kalau mereka mengatasnamakan PBNU, itu namanya lancang. Tetapi kalau mengatasnamakan keluarga besar generasi muda NU silakan," kata Gus Dur, panggilan akrab Abdurrahman Wahid, Jumat (25/4), di kantor PBNU, Jakarta. Meskipun demikian, Gus Dur tidak menyesalkan "pesan moral" KBNU. Sebelumnya di tempat yang sama, KBNU yang merupakan organisasi otonom di bawah NU yang terdiri atas IPNU, IPPNU, Fatayat NU, Gerakan Pemuda Ansor, PMII, Lajnah Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia NU (Lakpesdam NU), Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU (LKKNU), dan Ma'arif NU, mengeluarkan "pesan moral" yang dimaksudkan untuk menyongsong penyelenggaraan Pemilu 1997. Salah satu butir "pesan moral" KBNU menyebutkan, pemilu merupakan hak dan bukan kewajiban bagi setiap warga negara Republik Indonesia. Disebut hak, karena setiap warga negara mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk menyatakan atau mencabut persetujuan atas sistem yang ada. (pep)