http://www.rad.net.id/online/mediaind/publik/9704/21/MI16-06.21.html Antara, Senin, 21 April 1997 Gus Dur dan Mbak Tutut Hadiri Haul Pertama Ibu Tien di Kebumen KEBUMEN (Antara): Peringatan satu tahun wafatnya Ibu Tien Soeharto, Minggu (20/4) digelar di alun-alun Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dalam acara "Tablig Akbar dan Haul Pertama Almarhumah Ibu Hj Tien Soeharto" oleh warga Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah. Hadir pada acara tersebut antara lain Ketua Umum PBNU Abdurrahman Wahid, Hj Siti Hardiyanti Rukmana, KSAD Jenderal TNI R Hartono, Menteri Negara Agraria/Ketua BPN Sony Harsono, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Subagyo HS, dan Bupati Kebumen Amien Sudibyo. Acara yang dihadiri pula oleh puluhan ribu warga masyarakat, khususnya kalangan NU Jawa Tengah tersebut, menampilkan sembilan ulama dan kiai yang membacakan doa demi Ibu Negara dan keselamatan serta persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Tampil pertama kali adalah KH Habib Lutfi bin Yahya dari Pekalongan, KH Sonhaji (Kebumen), KH Mahfuds Iskandar (Kebumen), KH Mustofa (Demak), KH Abu Sofyan (Kebumen), KH Musdi Siradjuddin (Kebumen), KH Muslim Rifai (Klaten), KH Hasyim (Banjarnegara), dan KH Amin Sholeh (Jepara). Hj Siti Hardiyanti Rukmana, putri pertama Ibu Tien Soeharto, mengatakan, haul yang diadakan kali ini, di samping mendoakan almarhumah, juga mengingatkan masyarakat bahwa pada suatu saat, semua akan kembali kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang. "Oleh karena itu, kita harus melaksanakan tugas, selalu di jalan Allah dan selalu dilandasi keimanan dan ketakwaan," kata Mbak Tutut, panggilan akrab Hj Siti Hardiyanti Rukmana. Sementara itu, ketua Umum PBNU Abdurrahman Wahid mengatakan, Istiqhotsah Kubro yang dilaksanakan kali ini dalam rangka menenangkan suasana dan memelihara sesuatu serta melanjutkan stabilitas nasional di dalam menghadapi Pemilu 1997 dan menyiapkan Sidang Umum MPR 1998. "Jadi, acara tahlilan yang ditujukan kepada Almarhumah Ibu Tien Soeharto ini digabungkan sekaligus, sehingga kalau akan ada acara tahlilan di sini, semua warga NU se-Jawa Tengah hadir," kata Gus Dur, panggilan akrab Abdurrahman Wahid. "Tahlilan sudah menjadi kebiasaan kaum ulama, khususnya warga NU. Jadi, bukan hanya kepada Almarhumah Ibu Tien, tetapi bagi semua umat," lanjut Gus Dur. (Ant/D-2)