http://kompas.com/9704/14/POLITIK/nuti.htm Kompas, Senin, 14 April 1997 NU tidak Terikat dengan Kekuatan Politik Mana pun Madiun, Kompas Eksitensi Nahdlatul Ulama (NU) tidak terikat dengan kekuatan sosial politik manapun. Artinya, NU tidak punya sangkutan organisatoris dengan PDI, PPP dan Golkar, begitu pula dengan birokrasi dan ABRI sebagai kekuatan sosial politik. Namun, NU meladeni semuanya dengan baik. NU ingin berhubungan dengan akrab, mencoba untuk bekerja sama dalam banyak hal. Dan yang jelas, warga NU menghormati semua pihak tanpa terkecuali. Demikian dikatakan Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid dihadapan sekitar puluhan ribu warga nahdliyin yang memadati Alun-Alun Madiun, Sabtu (12/4). Saat itu ada acara pengajian akbar dan istighosah, yang juga dihadiri Ketua DPP Golkar Ny Siti Hardiyanti Indra Rukmana, KSAD Jenderal R Hartono, Menkop/PPK Subiyakto Tjakrawardaya, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Imam Utomo, Kapolda Jatim Mayjen (Pol) Sumarsono, Walikota Madiun Bambang Pamoedjo, Bupati Madiun S Kadiono dan sejumlah pejabat lain di Jatim. Menurut Gus Dur, tidak terikatnya NU pada salah satu orsospol disebabkan oleh keterikatan dengan keputusan muktamar, yang menyatakan bahwa warga NU bebas menyalurkan suara mereka dalam pemilu, menurut keinginan masing-masing. Warga NU selama ini, kata Gus Dur, menjalin hubungan baik dengan semua pihak, walaupun kadang ada kesalah pahaman kecil yang memang tidak bisa dihindari. Kesalah pahaman itu terjadi karena tingkat pemikiran, pengertian, pemahaman, pengorganisasian, pengaturan, dan manajemen sudah berbeda-beda, antara NU degan yang lain-lain. Gus Dur juga mengakui selama ini masih sering terjadi kesenjangan pemikiran yang harus dijembatani. "Kondisi ini yang kadang-kadang menimbulkan perbedaan. Kalau tidak dijembatani akan menjadi pendorong munculnya hal yang tidak selayaknya, karena itu perlu dilakukan upaya menjembatani antara berbagai lapisan dan kalangan masyarakat. Ini tugasnya NU, Badan-badan yang bergerak di masyarakat, terutama menjembatani hubungan antara pemerintah dengan rakyat," ujarnya. (tif)