Harian Umum Pikiran Rakyat Senin, 07 April 1997 Buya Menilai Gus Dur Ingin Gembosi PPP SURAKARTA, (PR).- Ketua Umum DPP PPP Ismail Hasan Metareum menilai langkah yang diambil Ketua Umum PBNU Abdurrahman Wahid atau yang kerap dipanggil Gus Dur akhir-akhir ini adalah untuk menggembosi PPP. "Dengan mengajak tokoh OPP lain ke kantong PPP, seperti Pekalongan dan Pasuruan, Gus Dur ingin menggembosi PPP, karena warga NU pemilih PPP di sana mungkin akan beralih pandangan," kata Buya seperti dikutip Antara di Wonogiri, Jawa Tengah, Minggu (6/4), menjawab pertanyaan wartawan. Buya, panggilan akrab Ismail Hasan Metareum, yang ditemui seusai berpidato dalam peringatan ke-24 hari lahir PPP Jateng, menyatakan mengkhawatirkan langkah Gus Dur tersebut. Saat menjawab pertanyaan apakah akan ada usaha PPP mendekati Gus Dur, Buya menyatakan hal itu sudah tidak dapat dilakukan, karena selain orientasinya berbeda, juga tidak ada alasan tentang sasaran yang ingin dicapai. Ketika ditanya lebih lanjut mengenai orientasi Gus Dur dengan PPP, Buya memberikan penjelasan off the record. Buya menyatakan telah mengirim tokoh PPP ke daerah yang pernah didatangi Gus Dur itu, misalnya dengan mengirim KH. Alawy Muhammad, agar perolehan suara PPP dalam pemilu mendatang tidak merosot. Kekuasaan Wartawan juga menanyakan lebih lanjut pernyataannya dalam sambutan tertulis pada peringatan serupa di Wonogiri bahwa kalau menang, PPP juga tidak dapat kekuasaan apapun, karena pemerintahan Indonesia tidak bersistem partai. Buya menjelaskan, "Sistem demokrasi dan mekanisme pemilihan presiden di negara kita tidak seperti di Amerika Serikat, yang liberal dan langsung, sehingga partai yang menang pemilu sekaligus menjadi pemegang kekuasaan." "Di sini, meskipun PPP menang dan menguasai perolehan kursi di DPR, misalnya, belum bisa memegang kekuasaan pemerintahan, karena pemilihan Presiden dilakukan MPR," katanya. Ketika menjawab pertanyaan, apakah tidak ada keinginan PPP menang pemilu dan pemimpin partainya menjadi Presiden, Buya mengatakan, "PPP juga ingin menang pemilu." Sewaktu ditanya apakah PPP belum siap memegang pemerintahan, Buya menyatakan, "Nanti, dalam masa mendatang bisa saja."**