Media Indonesia Jum'at, 4 April 1997 Gus Dur-Guruh Dukung Malam Kepedulian GN OTA JAKARTA (Media): Abdurrachman Wahid dan Guruh Soekarnoputra ikut mendukung malam dana kepedulian umat beragama terhadap Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN OTA) yang akan diselenggarakan besok di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) Abdurrachman Wahid, yang akrab dipanggil Gus Dur, mengatakan dukungan terhadap lembaga ini tanpa muatan politik. "Saya ditanya oleh panitia apakah mau mendukung acara malam kepedulian itu. Tentu saja ini perlu didukung," katanya saat jumpa pers untuk malam kepedulian GN OTA di Jakarta, kemarin. Alasan Gus Dur, karena dari 22 juta total penduduk Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan, sebagian besar warga NU yang membutuhkan bantuan. PB NU juga banyak memiliki yayasan mengenai anak yatim piatu. Oleh karena itu, pihaknya menyambut baik malam kepedulian GN OTA yang disponsori Kacang Garuda Grup itu. Ketika ditanya apakah PB NU akan bekerja sama dengan Lembaga GN OTA yang dipimpin oleh Ny Halimah Bambang Trihatmodjo itu, Dus Dur menjawab: "Nanti saja lihat." Ia menambahkan yang jelas GN OTA membutuhkan uluran tangan semua pihak untuk meningkatkan kemampuan anak-anak yang orangtuanya kurang mampu. Sementara Guruh Soekarnoputra dengan grup musik dan tarinya, Swara Mahardhika akan menghibur sekitar 5.000 undangan pada malam kepedulian yang berusaha ingin menjaring sekitar 5.000 orang tua asuh. Guruh juga berkilah alasannya mendukung GN OTA ini merupakan gerakan yang sangat mulia untuk meningkatkan kehidupan orang kecil melalui pendidikan anak-anak telantar tersebut. "Masalah GN OTA ini merupakan persoalan kita semua, sehingga semua pihak harus mendukungnya," kata Guruh seraya menambahkan kehadirannya pada acara itu nanti tak ada sangkut-pautnya dengan urusan politik. Sementara itu, Ketua Umum Lembaga GN OTA Ny Halimah Bambang Trihatmodjo merasa berterima kasih kepada panitia penyelenggara antarumat beragama yang berusaha untuk terus menggaungkan GN OTA melalui acara malam kepedulian GN OTA tersebut. Berdasarkan catatan Lembaga GN OTA sekitar enam juta anak usia 7-15 membutuhkan orang tua asuh untuk menyediakan biaya pendidikan mereka. Dari jumlah itu sekitar 400.000 anak terancam putus sekolah, kalau dibiarkan tanpa bantuan orang tua asuh. Sejak Lembaga GN OTA terbentuk tahun lalu sedikitnya telah terkumpul dana Rp 19 miliar. Halimah mengatakan seluruh dana yang ada telah disalurkan kepada anak-anak sekolah yang terancam putus sekolah itu. (Win/E-2)