4 April 1997 P O L I T I K Bergabung dengan Halimah dan Guruh Soekarnoputra Lagi, Gus Dur Buat Kejutan Baru Jakarta (Bali Post) Setelah membuat pertemuan dengan Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut), Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tiba-tiba membuat kejutan baru lagi yakni bergabung dengan Guruh Soekarnoputra dan Halimah Bambang Trihatmodjo. "Tetapi ini jangan dikait-kaitkan dengan masalah politik, tidak ada urusan dengan politik," kata Gus Dur, di Jakarta, Kamis (3/4) kemarin. Memang bersatunya pucuk pimpinan NU dengan putra Presiden pertama RI dan menantu Presiden kedua RI sekarang ini, jauh dari urusan politik. Ketiganya tidak ingin membuat pernyataan politik, tetapi untuk membantu jutaan anak Indonesia yang saat ini memerlukan pendidikan. Ketiga tokoh itu ingin membantu anak asuh. Dalam jumpa pers yang berlangsung di gedung Gerakan Nasional Orangtua Asuh (GN-OTA) kemarin, selain Gus Dur, Halimah dan Guruh, hadir juga Qureish Shihab mewakili MUI dan sejumlah pengurus Walubi. Wajib Ihwal pertemuan itu, sebenarnya bermula dari rencana membantu anak asuh dengan menggelar "Malam Kepedulian Sosial GN-OTA" yang akan diadakan di JHCC Jakarta, 5 April besok. Dalam acara itu, kelompok Gencar Semarak Perkasa (GSP) yang diprakarsai Guruh Soekarnoputra akan tampil memberikan hiburan. Dalam acara yang sepenuhnya diprakarsai GN-OTA dengan merangkul tokoh-tokoh dan pimpinan berbagai agama itu memang cukup unik. Tiap undangan yang hadir dalam acara tersebut, diwajibkan mengangkat minimal satu orang anak asuh. "Kami targetkan dapat 5.000 orangtua asuh dari acara itu," kata Halimah. Soal kenapa Gus Dur yang ditunjuk, menurut panitia pelaksana, Lieus Sungkharisna, tak perlu dimasalahkan. Pada dasarnya semua tokoh dan pimpinan agama di Indonesia akan dilibatkan. Tetapi namanya saja Gus Dur, dalam pertemuan apa pun selalu berkesempatan melemparkan pernyataan-pernyataan yang menggelitik. Ketika wartawan menanyakan, kenapa baru sekarang dia bergabung dengan Guruh dan Halimah untuk membantu anak asuh, dengan enteng Gus Dur menjawab, "Ya karena saya sering diganggu, soal calon wapreslah, soal apalah, pokoknya macam-macam." Guruh dan Halimah hanya tersenyum-senyum. Namun menurut Gus Dur, kehadirannya itu justru merupakan hal penting bagi warga NU. Dari seluruh anak yang perlu mendapatkan kesempatan pendidikan itu, sebagian besar adalah warga NU. "Dalam hal ini, NU tidak hanya mendukung tetapi juga membantu, sebab yang terbesar dari semua yang dibantu itu adalah warga NU," jelasnya. Berkali-kali dia menolak anggapan bahwa itu merupakan langkah yang berbau politis, sama halnya seperti pertemuan dengan Mbak Tutut atau Megawati Soekarnoputri. "Ini hanya konsentrasi untuk memecahkan masalah anak-anak yang perlu kita asuh. Saya menilai perlu ada lembaga seperti GN-OTA. Tanpa itu, kita akan mengalami kesulitan," ucapnya lagi. Halimah Bambang dalam penjelasannya mengemukakan, pihaknya sangat berterima kasih dengan dukungan yang diberikan Gus Dur dan Guruh Soekarnoputra untuk penyelenggaraan acara tersebut. "GN-OTA itu milik kita bersama," kata istri Bambang Trihatmodjo itu. Dukungan moral, menurut Halimah yang juga Ketua Umum GN-OTA, sangat berpengaruh besar. Namun dia berharap agar tidak ada pihak yang melihat dengan pandangan politis terhadap dukungan tersebut. "Soal apakah ada muatan politisnya, memang tergantung darimana kita melihatnya. Tetapi saya terus terang tidak setuju kalau ini dikatakan sangat politis, karena tidak ada sangkut pautnya dengan pemilu. Kalau pemilu, kita mengadakannya 5 tahun sekali, sementara membantu anak asuh adalah tiap kali," ujarnya. Lalu bagaimana dengan Guruh? "Pada dasarnya prinsip saya sama. Masalah mengasuh dan memberikan kesempatan pendidikan kepada anak adalah masalah kita semua, sehingga saya mau tampil dalam acara ini," ucap putra bungsu Bung Karno itu. Menurutnya, GSP akan tampil secara maksimal dalam acara tersebut meskipun tidak mendapatkan bayaran. "Itu komitmen saya, tetapi saya harap yang hadir mau mengambil satu anak asuh," katanya. (rud)