Harian Umum Pikiran Rakyat Kamis, 03 April 1997 Gus Dur: "NU Ibarat Panggung, Siapa Saja Silahkan Mengisinya" Mbak Tutut: "Pilih PPP, PDI Silahkan. Kalau Pilih Golkar, Ya Alhamdulillah" SIDOARJO, (PR). Ketua Umum PBNU KH Abdurahman Wahid menegaskan, kehadiran Ny. Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut) pada acara doa Istighotsah Kurbo di Sidoarjo tidak diarahkan untuk menggiring warga NU keluar atau masuk ke salah satu OPP tertentu. Hal ini ditegaskan Gus Dur di depan sekitar 100 ribu jamiyah dan sejumlah tokoh nasional yang baru saja larut dalam suasana haru dan khusuk selama 20 menit secara serentak dan saling sahut melantunkan bacaan khas doa-doa Istighotsah seperti istigfar, Rabu kemarin di Sidoarjo, Jatim. Gus Dur mengibaratkan NU sebagai panggung. "Kami mempersilahkan siapa saja untuk mengisinya. Dan sekarang, yang berminat adalah Mbak Tutut," katanya. Sementara itu, Mbak Tutut dalam sambutannya mengatakan, kehadirannya di acara NU itu bukan bermaksud menggiring nahdliyin untuk memilih Golkar dalam Pemilu nanti. "Silahkan Bapak-bapak memilih sesuai dengan hati nuraninya masing-masing. Pilih PPP, PDI silahkan, kalau mau pilih Golkar ya alhamdulillah," ujarnya. Lebih lanjut Gus Dur menyatakan, tentang runtang-runtungnya dengan Megawati beberapa waktu lalu sebagai upaya untuk 'mengamankannya'. "Tetapi ternyata nggak sampai-sampai, ya sudah," ujarnya. "Lalu mengapa yang saya ajak bukan Ismail Hasan Metareum," tanya Gus Dur yang dia jawab sendiri: "Tidak klop kalau saya mengajak Pak Ismail. Karena, kita sama-sama keluaran pondokan (pesantren). Jadi modalnya sama. Lha kalau ketemu, tidak bisa tune-in. Ibaratnya aliran listrik, sama-sama plus, jadi tidak nyambung," katanya. Gus Dur juga menegaskan, rangkaian doa Istighotsah Akbar di Alun-alun Sidoarjo itu bukan merupakan kegiatan politik terselubung untuk membesarkan atau menggembosi Organisasi Peserta Pemilu (OPP) tertentu, tetapi merupakan upaya dari nahdliyin untuk menyambut lahirnya sang pemimpin dengan visi dan pemikiran yang baru. Gus Dur mengakui selama ini pihaknya telah banyak memberikan kesempatan kepada PPP untuk mengambil manfaat dari warga nahdliyin. "Saya merasakan ada yang tidak rela jika kita berdekatan dengan Golkar, ada yang rugi. Tetapi saya tegaskan, apa yang kita kerjakan ini adalah untuk kepentingan seluruh bangsa," ujarnya. Seperti biasa, ketika berbicara kepada jamiyah, Gus Dur selalu melontarkan guyonan segar. Berkali-kali, Mbak Tutut tidak bisa menahan tawanya. Di akhir sambutannya, Gus Dur sempat melantunkan sebuah syair. Hadir pada acara tersebut selain empat tokoh nasional yaitu Ketua DPP Golkar Ny Siti Hardiyanti Rukmana, Meneg Kependudukan dan Kepala BKKBN Haryono Suyono, juga nampak Gubernur Jatim Basofi Soedirman, Ketua DPD Golkar Jatim Hudan Dardiri, Ketua DPD PDI Jatim Dimmy Haryanto dan Kasdam Brawijaya Brigjen TNI Muhdi dan Ketua KKPNU Abu Hasan. Kendati dua DPC NU Bangkalan dan Jombang sempat melarang warganya untuk hadir dalam doa itu, namun secara keseluruhan acara yang dikemas dalam judul "Istighotsah Akbar dan Silaturahmi NU Jatim" itu berlangsung sukses. **